Nafas
ku menjadi lebih hangat , mungkin karna makanan yang ku makan. Abu terus
melihat ku , tak pernah mengabaikan pandangannya dari ku. Aku hampir seperti
orang terhipnotis, abu aku mencintai mu mungkin.
“Dulu
aku pernah kesini, aku sering duduk disini. Aku terus membayangkan seperti apa
diri mu, rambut hitam terkucir kuda , mata mu tajam , alis tebal , bibi mungil
dan pipi yang cubby”
Aku
? pipi cubby , mungkin aku harus ikut dietnya anita.
“Setelah
aku melihat mu , aku tau bayangan ku salah. Kau lebih.... kau lebih indah dari
yang ku bayangkan. Aku yakin kau sudah melupakan perasaan ku dewi , “
Tentu
saja tidak abu, aku memikirkan mu dulu walau hanya sebagian kecil. Tapi
sekarang aku tak berhenti , kita baru bertemu 1 hari tapi seperti aku lama
mengenal mu.
“lupakan
, sekarang kita pulang. Aku ga mau kamu sakit”
“pulang
? aku masih mau disini. Dengan mu”
“aku
tau , tapi kau belum mandi”
Dia
berdiri menatap geli kearah ku, dia tau. Tentu dia tau , aku wanita kusut yang
jelas terlihat belum mandi. Tiba-tiba dia menarik tangan ku dan memeluk ku ,
pelukan yang hangat dan membutuhkan mungkin.
“aku
sudah melupakan perasaan ku pada mu setelah kau menolak ku dewi. Maafkan aku,
aku ingin kau belajar menjadi sisi lain dari diri mu. kau harus ceria dewi ,
meski tanpa aku”
Apa
yang abu bilang ? dia melupakan semuanya ? oh tuhan apa ini. Rasanya sakit,
sangat sakit. Kita bertemu tadi pagi dan malam ini ia menyuruh ku pergi ? apa dia
tak menyukai ku lagi ? apa dia ? aku ingin menangis , atau bahkan sudah
menangis sejak tadi. Aku tak bisa ceria sejak aku meninggalkannya , dan
sekarang ia yang akan meninggalkan ku ? apa aku bisa lebih baik dari ini ?
“jangan
menangis , aku tak berfikir akan mengecewakan mu. Tapi aku tak menyukai mu lagi
dewi. Aku mencintai mu”
Mencintai
ku ? abu sadar bicara ia cinta pada ku ? woaww rasanya aku seperti cheerleaders
yang menari dengan lagu kemenangan. Abu akhirnya kau mengungkapkan ini,
sekarang ? kita bahkan belum mengenal lebih dari 24 jam abu.
“Dewi
bicaralah sesuatu , aku tak mau kehilangan kau lagi”
Ia
makin mengencangkan pelukannya , dan kali ini satu lengannya naik membelai
rambut bawah kepala ku.
“aku
juga mencintai mu abu , dulu aku menyukai mu. dan sampai saat ini aku masih
sama seperti mu. Tetaplah tinggal disini , aku tak punya siapa-siapa selain kau
abu. Maafkan aku”
Aku
melepas pelukannya untuk melipat tangan ku didadanya , aku dongakkan kepala ku
, ku lihat ia tersenyum sangat tulus. Aku memalingkan wajah ku ke dadanya, aku
ingin mendengar jantungnya. Ini jadi tempat teraman bagi ku sekarang dan
kedepannya, di pelukannya tentu saja. Aku mencintainya..
“berapa
lama lagi kau mau aku peluk ? apa kau tak kedinginan? Aku akan mengantar mu
pulang”
Aku
seperti anak kecil yang merengek menolak ajakan itu,
“aku
tau kau berat dewi , tapi tak baik anak perempuan pulang larut. Lagi pula teman
1 kamar mu pasti kawatir pada mu”
“aku
masih ingin dengan mu abu, aku menyesal”
“masih
ada hari esok nona cantik , aku janji akan menemui mu besok. Sebelum / sesudah
kerja . kau juga bisa sms / telphone aku dewi”
“ya
aku tau , oke aku siap”
“siap
untuk apa ?”
“meninggalkan
mu lagi”
“Hanya
sebentar”
ia
mengelus rambut ku dan aku melepas pelukannya. Hemh aku merasa kaki ku limbung,
aku ingin tidur.
“apa
kita harus bawa oleh-oleh untuk teman mu dewi ?”
“dia
lagi program diet, dan sepertinya aku juga”
Aku
mengangkat bahu ku , aku teringat kata-katanya tentang pipi cubby ku.
“kau
sudah kurus , bahkan terlalu kurus untuk seusia mu. kau terlalu kecil untuk aku
peluk dewi”
“tapi
kau bilang aku cubby”
“ya
aku bilang itu tadi , tapi itu salah 1 hal yang aku suka dari mu”
Ia
memberi ku kibasan dari bulu matanya , oke aku akan mempertahankan pipi ini
untuknya , ya siapa lagi kalau bukan pangeran yang tiba-tiba datang dan mengambil
hati ku. Tapi aku suka itu..
Mobil
ini sangat terlihat terawat , suara mesinnya halus , tapi aku bosan terus
menatap jalanan yang semakin malam ramai oleh pelancong. Aku tak menghiraukan
orang-orang yang mungkin menatap ku aneh saat aku berpelukan. Tapi abu , aku
sesekali meliriknya , ia terlihat santai & bahagia mungkin. Ia juga melirik
ku lalu memberi ku senyuman sambil mengusap rambut ku / mengacak-acak poni ku.
Aku lelah , lelah dengan semua keadaan ini , ini mendadak tapi aku bahagia.
Andai ibu ada disini , dia adalah orang yang pertama aku ceritakan . Mata ku
mulai berat , samar-samar ku dengar ia bilang “Tidurlah” , dan aku pun
tertidur.
“dia
pinsan?”
“suttt,
dimana kamarnya.”
Aku
mendengar suara anita dan abu , tapi aku terlalu malas untuk membuka mata. Aku
merasakan ada tangan yang memegang leher & kaki ku, apa aku di gendong ?
lalu ada sesuatu yang empuk. Kasur, oh aku dikamar ku. Aku membuka mata
sedikit, dan aku melihat abu tersenyum lalu mengusap rambut ku ,
“tidur
lah , aku mencintai mu”
Tanpa
menjawab aku kembali menutup mata. Aku merasa sangat tenang, lebih dari
biasanya. Terima kasih tuhan kau mempertemukan aku lagi dengan laki-laki yang
sungguh baik untuk ku.
Jam
alarm pun berbunyi , hemh ini senin aku harus bekerja. Aku bangun dengan malas
dan melirik jam weker ku , ini jam 6.00 . Aku baru sadar kalau aku tidur
menggunakan sepatu flat ku , dan juga switernya abu. Oh ya abu , aku buru-buru
mengecek HP ku dan membuka , ada 1 pesan dan 1 missed call. Semuanya dari abu,
aku membuka pesannya
_semoga hari mu menyenangkan dewi ku. Aku
akan menjemput mu untuk mengantar mu kerja jam 7 . Kau tau , aku merindu kan mu
.
Pesan
ini dikirim tadi malam , jam 11.45 pm . apa dia tak tidur ? oh anak laki-laki
memang slalu begitu , aku bergegas mandi dan memakai searagam ku, aku hari ini
mencuci rambut ku , aku mengeringkannya dengan handuk & duduk di depan
kipas angin , aku memakai lipgloss , maskara , bedak mungkin ? aku tak pernah
berdandan sebelumnya. Aku menaburkan bedak di kuas dan aku menyapukannya ke
wajah ku, aneh atau lebih baik ? mungkin anita bisa menilainya. Aku keluar
kamar dan mencarinya , seperti biasa dia di dapur dan sedang membuat nasi
goreng, dia koki yang hebat.
“anita
apa aku terlihat aneh?”
Dia
membalikan badannya dan menatap ku penuh rasa aneh
“kau
pergi dengan mas-mas kasir itu..”
“namanya
abu nit”
“ya
siapa lah , lalu kau pulang malam , kau tertidur dan dia menggendong mu kekamar
mu , tanpa kau bercerita apa yang kalian lakukan semalam, dan pagi ini kau
bangun pagi kau mewarnai wajah mu dan kau bilang ini semua aneh ?? tentu aneh
dewi. Siapa dia dan mengapa kau tak menceritakannya pada ku”
Aku
melihat anita yang marah , sama seperti saat aku pernah menolak untuk makan, karna
rindu ibu ku. Aku mendekatinya dan mematikan kompor yang masih menyala , lalu
aku mengambil tangannya
“nit
, maaff maaf banget aku belum cerita sama kamu. Aku janji pulang kerja aku
cerita semua. Tapi hari ini aku harus kerja , abu jemput aku jam 7. Aku ga mau
bikin dia menunggu , bukannya kamu yang bilang begitu ?”
Lalu
dia menarik nafasnya sangat keras.
“dia
anak baik nita , aku janji aku akan baik-baik saja. Thanks nit, aku tau kamu
marah sama aku karna kamu peduli”
“aku
mau kau bahagia dew, kalau dengan dia silakan. Cuma tolong ini mendadak dan aku
merasa marah karna kau tak menceritakannya pada ku”
Lalu
suara bel berbunyi , itu pasti abu. Aku menatap anita dan memberi tatapan kalau
apa-aku-cantik ? dia melepas tangan ku dan melambaikan dagunya kearah pintu ,
aku tau dia menyuruh ku menemuinya. Aku berlari dan membukakan ia pintu.
“Pagi
, apa aku mengganggu mu”
“tidak
sama sekali , eemmm aku menunggu mu”
“oh
maaf membuat mu menunggu ratu ku”
Ia
membungkukan badannya dan memberikan ku paper bag bertuliskan nama tokonya.
“aww
kau manis sekali abu, apa ini?”
Aku
mulai terbiasa dengan sikapnya dan aku bisa lebih berbicara tenang kini
“ini
bajunya teman mu, katanya mau tukar. Ayo kita berangkat. Jalanan agak ramai hari
ini”
“sebentar
aku ambil tas ku ,”
Aku
berlari kekamar dan mengambil tas ku. Aku lupa aku meninggalkan abu di pintu,
biar lah aku buru-buru.
“anita
ini baju dari abu , coba ya nanti kalau masih ga muat sms aku biar aku tukar
lagi.”
“dewi
ini sarapannya aku ga mau kamu kurus”
Aku
lihat anita menghampiri ku dan memberi 1 tas jinjing makanan. Owwhhh dia perhatian
,
“thanks
anita, aku pulang cepat hari ini. Nanti aku ceritaiin ya”
“sipp”
Ia
memberikan jempolnya dan aku buru-buru memakai sepatu ku, aku melirik jam ku ,
ini baru jam 6.45 ?? mengapa aku seburu-buru ini ? apa karna abu menunggu ku?
Aku merapihkan rambut ku yang masih aga basah & melenggang menghampiri
pintu. Dimana dia ? dia di dekat mobilnya sambil menganyam dasinya.
“oh
hai , sudah siap”
“hemh
sebenarnya belum , aku benci hari senin”
“ga
seburuk itu kok dewi, ayo”
Dia
membukakan ku pintu dan ia berlari kecil mengelilingi mobil.
“bawa
apa itu ?”
“anita
masak hari ini , ini bekal ku. Kamu mau?”
“seseorang
yang suka makan pasti bisa masak”
“aku
juga bisa kok”
nada
ku terdengar jengkel
“ya
ya aku bercanda, ayo suapin aku”
“kamu
bukan anak kecil lagi sayang”
“oke
aku makan sendiri , tapi pertama aku lagi nyetir , kedua kalau aku harus
berenti dan makan sendiri kamu bisa telat”
“hahaha
aku bercanda , kamu kena 1-0”
“kamu
jail ya”
Dia
mengelitiki ku, dengan 1 jarinya. Lalu ia kembali fokus kejalanan. Aku membuka
kotak makan ku. Ada nasi goreng dengan timun & tomat
“ga
ada telur dadarnya?”
“aku
alergi , ayo buka mulutnya”
Aku
melepaskan sabuk pengaman ku agar aku bisa mendekat dan menyuapinya. Ini
menyenangkan , senin tak jadi terlalu buruk karna dia. Aku mendengar ia
bercerita dengan mulut yang penuh , aku sesekali tersendak karna ia melucu. Oh
tuhan mengapa aku tak punya kantor yang lebih jauh dari ini agar aku lebih lama
dengannya. Aku mencintainya , ya tentu saja.
to be continued...
***
Aduh aduhh bingung ya sama cerita awalnya ??
mau download via PDF ?? KLIK DISINI
Semoga menikmati...
Komentar
Posting Komentar