Aku tak sendiri , aku tau itu... (3)


Nafas ku menjadi lebih hangat , mungkin karna makanan yang ku makan. Abu terus melihat ku , tak pernah mengabaikan pandangannya dari ku. Aku hampir seperti orang terhipnotis, abu aku mencintai mu mungkin.
“Dulu aku pernah kesini, aku sering duduk disini. Aku terus membayangkan seperti apa diri mu, rambut hitam terkucir kuda , mata mu tajam , alis tebal , bibi mungil dan pipi yang cubby”
Aku ? pipi cubby , mungkin aku harus ikut dietnya anita.
“Setelah aku melihat mu , aku tau bayangan ku salah. Kau lebih.... kau lebih indah dari yang ku bayangkan. Aku yakin kau sudah melupakan perasaan ku dewi , “
Tentu saja tidak abu, aku memikirkan mu dulu walau hanya sebagian kecil. Tapi sekarang aku tak berhenti , kita baru bertemu 1 hari tapi seperti aku lama mengenal mu.
“lupakan , sekarang kita pulang. Aku ga mau kamu sakit”
“pulang ? aku masih mau disini. Dengan mu”
“aku tau , tapi kau belum mandi”
Dia berdiri menatap geli kearah ku, dia tau. Tentu dia tau , aku wanita kusut yang jelas terlihat belum mandi. Tiba-tiba dia menarik tangan ku dan memeluk ku , pelukan yang hangat dan membutuhkan mungkin.
“aku sudah melupakan perasaan ku pada mu setelah kau menolak ku dewi. Maafkan aku, aku ingin kau belajar menjadi sisi lain dari diri mu. kau harus ceria dewi , meski tanpa aku”
Apa yang abu bilang ? dia melupakan semuanya ? oh tuhan apa ini. Rasanya sakit, sangat sakit. Kita bertemu tadi pagi dan malam ini ia menyuruh ku pergi ? apa dia tak menyukai ku lagi ? apa dia ? aku ingin menangis , atau bahkan sudah menangis sejak tadi. Aku tak bisa ceria sejak aku meninggalkannya , dan sekarang ia yang akan meninggalkan ku ? apa aku bisa lebih baik dari ini ?
“jangan menangis , aku tak berfikir akan mengecewakan mu. Tapi aku tak menyukai mu lagi dewi. Aku mencintai mu”
Mencintai ku ? abu sadar bicara ia cinta pada ku ? woaww rasanya aku seperti cheerleaders yang menari dengan lagu kemenangan. Abu akhirnya kau mengungkapkan ini, sekarang ? kita bahkan belum mengenal lebih dari 24 jam abu.
“Dewi bicaralah sesuatu , aku tak mau kehilangan kau lagi”
Ia makin mengencangkan pelukannya , dan kali ini satu lengannya naik membelai rambut bawah kepala ku.
“aku juga mencintai mu abu , dulu aku menyukai mu. dan sampai saat ini aku masih sama seperti mu. Tetaplah tinggal disini , aku tak punya siapa-siapa selain kau abu. Maafkan aku”
Aku melepas pelukannya untuk melipat tangan ku didadanya , aku dongakkan kepala ku , ku lihat ia tersenyum sangat tulus. Aku memalingkan wajah ku ke dadanya, aku ingin mendengar jantungnya. Ini jadi tempat teraman bagi ku sekarang dan kedepannya, di pelukannya tentu saja. Aku mencintainya..
“berapa lama lagi kau mau aku peluk ? apa kau tak kedinginan? Aku akan mengantar mu pulang”
Aku seperti anak kecil yang merengek menolak ajakan itu,
“aku tau kau berat dewi , tapi tak baik anak perempuan pulang larut. Lagi pula teman 1 kamar mu pasti kawatir pada mu”
“aku masih ingin dengan mu abu, aku menyesal”
“masih ada hari esok nona cantik , aku janji akan menemui mu besok. Sebelum / sesudah kerja . kau juga bisa sms / telphone aku dewi”
“ya aku tau , oke aku siap”
“siap untuk apa ?”
“meninggalkan mu lagi”
“Hanya sebentar”
ia mengelus rambut ku dan aku melepas pelukannya. Hemh aku merasa kaki ku limbung, aku ingin tidur.
“apa kita harus bawa oleh-oleh untuk teman mu dewi ?”
“dia lagi program diet, dan sepertinya aku juga”
Aku mengangkat bahu ku , aku teringat kata-katanya tentang pipi cubby ku.
“kau sudah kurus , bahkan terlalu kurus untuk seusia mu. kau terlalu kecil untuk aku peluk dewi”
“tapi kau bilang aku cubby”
“ya aku bilang itu tadi , tapi itu salah 1 hal yang aku suka dari mu”
Ia memberi ku kibasan dari bulu matanya , oke aku akan mempertahankan pipi ini untuknya , ya siapa lagi kalau bukan pangeran yang tiba-tiba datang dan mengambil hati ku. Tapi aku suka itu..
Mobil ini sangat terlihat terawat , suara mesinnya halus , tapi aku bosan terus menatap jalanan yang semakin malam ramai oleh pelancong. Aku tak menghiraukan orang-orang yang mungkin menatap ku aneh saat aku berpelukan. Tapi abu , aku sesekali meliriknya , ia terlihat santai & bahagia mungkin. Ia juga melirik ku lalu memberi ku senyuman sambil mengusap rambut ku / mengacak-acak poni ku. Aku lelah , lelah dengan semua keadaan ini , ini mendadak tapi aku bahagia. Andai ibu ada disini , dia adalah orang yang pertama aku ceritakan . Mata ku mulai berat , samar-samar ku dengar ia bilang “Tidurlah” , dan aku pun tertidur.
“dia pinsan?”
“suttt, dimana kamarnya.”
Aku mendengar suara anita dan abu , tapi aku terlalu malas untuk membuka mata. Aku merasakan ada tangan yang memegang leher & kaki ku, apa aku di gendong ? lalu ada sesuatu yang empuk. Kasur, oh aku dikamar ku. Aku membuka mata sedikit, dan aku melihat abu tersenyum lalu mengusap rambut ku ,
“tidur lah , aku mencintai mu”
Tanpa menjawab aku kembali menutup mata. Aku merasa sangat tenang, lebih dari biasanya. Terima kasih tuhan kau mempertemukan aku lagi dengan laki-laki yang sungguh baik untuk ku.
Jam alarm pun berbunyi , hemh ini senin aku harus bekerja. Aku bangun dengan malas dan melirik jam weker ku , ini jam 6.00 . Aku baru sadar kalau aku tidur menggunakan sepatu flat ku , dan juga switernya abu. Oh ya abu , aku buru-buru mengecek HP ku dan membuka , ada 1 pesan dan 1 missed call. Semuanya dari abu, aku membuka pesannya
_semoga hari mu menyenangkan dewi ku. Aku akan menjemput mu untuk mengantar mu kerja jam 7 . Kau tau , aku merindu kan mu .
Pesan ini dikirim tadi malam , jam 11.45 pm . apa dia tak tidur ? oh anak laki-laki memang slalu begitu , aku bergegas mandi dan memakai searagam ku, aku hari ini mencuci rambut ku , aku mengeringkannya dengan handuk & duduk di depan kipas angin , aku memakai lipgloss , maskara , bedak mungkin ? aku tak pernah berdandan sebelumnya. Aku menaburkan bedak di kuas dan aku menyapukannya ke wajah ku, aneh atau lebih baik ? mungkin anita bisa menilainya. Aku keluar kamar dan mencarinya , seperti biasa dia di dapur dan sedang membuat nasi goreng, dia koki yang hebat.
“anita apa aku terlihat aneh?”
Dia membalikan badannya dan menatap ku penuh rasa aneh
“kau pergi dengan mas-mas kasir itu..”
“namanya abu nit”
“ya siapa lah , lalu kau pulang malam , kau tertidur dan dia menggendong mu kekamar mu , tanpa kau bercerita apa yang kalian lakukan semalam, dan pagi ini kau bangun pagi kau mewarnai wajah mu dan kau bilang ini semua aneh ?? tentu aneh dewi. Siapa dia dan mengapa kau tak menceritakannya pada ku”
Aku melihat anita yang marah , sama seperti saat aku pernah menolak untuk makan, karna rindu ibu ku. Aku mendekatinya dan mematikan kompor yang masih menyala , lalu aku mengambil tangannya
“nit , maaff maaf banget aku belum cerita sama kamu. Aku janji pulang kerja aku cerita semua. Tapi hari ini aku harus kerja , abu jemput aku jam 7. Aku ga mau bikin dia menunggu , bukannya kamu yang bilang begitu ?”
Lalu dia menarik nafasnya sangat keras.
“dia anak baik nita , aku janji aku akan baik-baik saja. Thanks nit, aku tau kamu marah sama aku karna kamu peduli”
“aku mau kau bahagia dew, kalau dengan dia silakan. Cuma tolong ini mendadak dan aku merasa marah karna kau tak menceritakannya pada ku”
Lalu suara bel berbunyi , itu pasti abu. Aku menatap anita dan memberi tatapan kalau apa-aku-cantik ? dia melepas tangan ku dan melambaikan dagunya kearah pintu , aku tau dia menyuruh ku menemuinya. Aku berlari dan membukakan ia pintu.
“Pagi , apa aku mengganggu mu”
“tidak sama sekali , eemmm aku menunggu mu”
“oh maaf membuat mu menunggu ratu ku”
Ia membungkukan badannya dan memberikan ku paper bag bertuliskan nama tokonya.
“aww kau manis sekali abu, apa ini?”
Aku mulai terbiasa dengan sikapnya dan aku bisa lebih berbicara tenang kini
“ini bajunya teman mu, katanya mau tukar. Ayo kita berangkat. Jalanan agak ramai hari ini”
“sebentar aku ambil tas ku ,”
Aku berlari kekamar dan mengambil tas ku. Aku lupa aku meninggalkan abu di pintu, biar lah aku buru-buru.
“anita ini baju dari abu , coba ya nanti kalau masih ga muat sms aku biar aku tukar lagi.”
“dewi ini sarapannya aku  ga mau kamu kurus”
Aku lihat anita menghampiri ku dan memberi 1 tas jinjing makanan. Owwhhh dia perhatian ,
“thanks anita, aku pulang cepat hari ini. Nanti aku ceritaiin ya”
“sipp”
Ia memberikan jempolnya dan aku buru-buru memakai sepatu ku, aku melirik jam ku , ini baru jam 6.45 ?? mengapa aku seburu-buru ini ? apa karna abu menunggu ku? Aku merapihkan rambut ku yang masih aga basah & melenggang menghampiri pintu. Dimana dia ? dia di dekat mobilnya sambil menganyam dasinya.
“oh hai , sudah siap”
“hemh sebenarnya belum , aku benci hari senin”
“ga seburuk itu kok dewi, ayo”
Dia membukakan ku pintu dan ia berlari kecil mengelilingi mobil.
“bawa apa itu ?”
“anita masak hari ini , ini bekal ku. Kamu mau?”
“seseorang yang suka makan pasti bisa masak”
“aku juga bisa kok”
nada ku terdengar jengkel
“ya ya aku bercanda, ayo suapin aku”
“kamu bukan anak kecil lagi sayang”
“oke aku makan sendiri , tapi pertama aku lagi nyetir , kedua kalau aku harus berenti dan makan sendiri kamu bisa telat”
“hahaha aku bercanda , kamu kena 1-0”
“kamu jail ya”
Dia mengelitiki ku, dengan 1 jarinya. Lalu ia kembali fokus kejalanan. Aku membuka kotak makan ku. Ada nasi goreng dengan timun & tomat
“ga ada telur dadarnya?”
“aku alergi , ayo buka mulutnya”
Aku melepaskan sabuk pengaman ku agar aku bisa mendekat dan menyuapinya. Ini menyenangkan , senin tak jadi terlalu buruk karna dia. Aku mendengar ia bercerita dengan mulut yang penuh , aku sesekali tersendak karna ia melucu. Oh tuhan mengapa aku tak punya kantor yang lebih jauh dari ini agar aku lebih lama dengannya. Aku mencintainya , ya tentu saja.
to be continued...

***

mau download via PDF ?? KLIK DISINI

Semoga menikmati...

Komentar