Aku tak sendiri , aku tau itu ... (7)

Malam ini indah , aku berulang tahun & abu meminta ku menikah dengannya ? kurang beruntung apa lagi aku saat ini ! Terima kasih tuhan , andai ibu ada disini pasti akannku ceritakan semuanya , semua yang sudah aku lewati tanpa ia . aku sayang ibu ku . buru-buru aku ambil HP ku , dan mencoba menelephonenya , tetap saja tidak aktif ! aku ingin menangis , aku rindu ibu ku.

"ada apa sayang?"

aku hanya menggeleng kepala ku , aku tak ingin merusak momen ini .

"ayolah kau harus bicara sayang"

ia terus menatap ku, lihatlah kejalan abu!

"aku , aku hanya rindu ibu ku"
"tenanglah sayang, dia juga merindukanmu"
"ya abu aku tau"

aku menyikap air mata ku ,& dia meremas tangan ku! itu adalah sumber energi bagi ku.
aku memilih tidur di mobil, abu tau aku bosan !

"hey sayang , kita sudah sampai ! perlu aku gendong?"

emm kembali kerumah? aku masih rindu pada mu abu , aku membuka mata ku dengan malas. ya aku memang harus berpisah. dia mengantar ku sampai kerumah , aku membuka pintu & ternyata tak dikunci ! sial ada yg masuk ? aku ingat aku mengunci pintu ini , tapi kenapa ?? apa anita sudah sampai ? bukankah dia tak memegang kunci ? lalu siapa ?

"ada masalah?"
"emm tadi aku mengunci pintunya , tapi kenapa ?"

aku membiarkan pintunya terbuka agar abu mengerti. Aku berjalan masuk dan aku meraba dinding untuk mencari tombol lampu , hemh kenapa lampu dapur menyala ? aku mendengar bunyi sesuatu , seperti ada yang memasak. Siapa ? jam 1 pagi , sepagi ini ? ku beranikan langkah ku memasuki dapur, aku melihat seorang wanita paruh baya memakai kemeja peach & celana jeans. Berambut coklat tua, ada sedikit uban & dia menguncir rambutnya dengan ikat rambut yang sama dengan ku. Dia.... dia ibu ku ?

“ibuu”

Aku melepas botol soft drink yg aku pegang , dia berbalik dan benar , dia ibu ku!

“ohh sayang kau sudah pulang”
“ibu”

Aku merasa nafas ku naik ketenggorokan , aku menangis sepedih-pedihnya. Dia disini , dia ada didepan ku.

“selamat ulang tahun sayang”

Dia mematikan kompor & berjalan mendekati ku. aku memeluknya, aku tak ingin melepaskannya.

“maafkan ibu sudah mengecewakan mu”
“ibu aku merindukan mu”
“ya sayang ibu tau”

Air hangat mengalir di rambut ku, aku rasa ibu juga menangis tanpa suara. Ini lah wangi has ibu ku, wangi buble. Berapa lama aku jauh darinya, aku merasa asing tapi membutuhkan pelukan ini. Aku rindu pada mu ibu.

“beruntung kau punya dia, dia yg membawa ibu kesini.”

Ibu membuat ku memandang matanya, mata bulat berlapis aye liner & bulu mata palsu. Dia terlihat slalu cantik. Aku menoleh & kulihat abu bersandar ke dinding depan pintu dapur, dia menatap ku dengan penuh keharuan, ohh abu ku.

“pergilah”

aku berlari memutari meja makan dan memeluknya.

“terima kasih, kau baik sekali”
“untuk mu sayang”

Dia mengusap rambut ku, lalu memegang belakang kepala ku dan mencium rambut ku , aku memejamkan mata dan menyerap getaran listrik yang kurasakan, lama dia mencium ku tiba-tiba aku teringat ada ibu disini, aku langsung mundur, menutup wajah ku. aku mendengar ibu ku terkekeh & zku lihat abu memerah.

“ya aku juga pernah muda”

Aku melihat ibu ku, dia berbalik & kembali menyalakan kompor, dia terlihat nyaman didapur. Aku segera duduk menatap abu yang masih memerah. Aku lupa......

“aku memasak cah kangkung kesukaan mu dewi”
“emm sudah lama aku tak memakan itu”
“sayang kau kurus sekali, aku akan terus memasak selama aku disini”
“ibu, kau akan meninggalkan ku lagi ?”
“hemhhhhhhh, aku tak tau”

Dia terlihat lesu memandang masakannya, apa aku salah ?

“buu aku lapar”
“sudah selesai sayang”

Dia berbalik & menaruh cah kangkung di wadah, hemh wangi.

“cuci tangan dulu”

Dia mengangkat 1 sendok sambil menyuarakan seperti kepala tahanan penjara. Dia lucu,

“okeee”

Aku melirik abu lalu mengikutinya di belakang, wastapel ada di belakang dapur. Abu melirik kearah ku & dia memeluk ku lagi , aku hampir berteriak karna kaget.

“aku mencintai mu sayang”
“aku juga, tapi berhentilah seperti anak nakal”
“aku tau apa yang kalian lakukan”

Ibu ku berteriak, membuat ku buru-buru melepas pelukannya. Ini benar-benar membuat ku tertawa. Aku kembali kemeja makan bersama abu, ibu ku sudah menyiapkan makanan diatas piring .

“oke habis makan kau boleh tidur, dan kau abu aku rasa kau harus pulang”
“ya tante, setelah makan boleh?”
“tentu saja. Ayo makan”

Aku memakan masakan ibu ku, ini lezat bu.

“ahhh kalian makan ga ajak aku?”

Aku menengok kepintu , ku lihat anita & tito disana. Anita dengan cemberut menatap ku. Apa aku harus mengenalkan ibu ku ?

“ayo duduk, masih ada kok sayang”

Kapan mereka bertemu? Apa ini ada kaitannya dengan kehilangan mereka tadi? ah masa bodo, aku hanya ingin makan masakan ibu ku. Ini jam 1.30 pagi , cukup larut untuk makan malam.

“wowww enak tante, aku mau lagi”
“boleh , ayo habiskan. Tito kamu ga makan?”
“aduh kenyang tante , tadi aku makan kue”
“oh iyaa, bep kuenya di bagasi motor”

Tito langsung bangun & pergi keluar, aku belum makan kue ulang tahun ku.

“hemmm enakk-enak tante”

Anita memberikan jempolnya, tito datang membawa bungkusan mungkin itu kue ultah ku. Tapi aku cukup kenyang untuk makan lagi kue ku.

“tante ini kue ulang tahunnya dewi”
“emmm tante rasa ini terlalu malam untuk makan kue. Oke anak-anak muda , waktunya kita istirahat. ini senin pagi dan jam 7 kalian harus mulai beraktifitas”

Itu lah ibu ku, aku tau dia mengusir abu & tito untuk pulang,

“bu boleh aku antar abu kedepan”
“aku juga ya tante”

Anita mengangkat jarinya, dia ibu ku anita.

“oke-oke setelah itu ganti pakaian & naik ke kasur mu”
“ayayy kapten”

Anita terlihat bersemangat dengan perintah ibu ku. aku mengantarnya sampai ke mobil , aku memeluknya sekali lagi

“thanks, kau tau ini lebih dari yang ku bayangkan”
“berhentilah berterima kasih, kau pantas mendapatkannya”
“aku mau menikah dengan mu”
“sungguh kau mau”
“tentu saja”

Dia mengangkat ku dan memutar badannya , wuuu aku seperti terbang.

“aaaaaa abuuu aku pusing”
“aku mencintai mu sayang”
“ya aku juga”

Dia mencium kening ku memeluk ku lebih erat. Dia melepaskan ku & mencium jari-jari tangan ku 1 persatu. Dia manisss sekali.

“bye , besok aku akan menjemput mu”

Aku hanya bisa tersenyum , dia memberi isyarat ke tito untuk naik kemobilnya. Hemh aku rindu pria ini , rindu ?? padahal dia belum meninggalkan ku ! Aku melambaikan tangan ku lalu berbalik & melihat anita sudah menghilang. Aku menutup pintu, buru-buru masuk kekamar ku. ku lihat ibu ku masih mencuci piring

“Bu bisakah kau tidur denganku”
“berapa umur mu sekarang sayang”
“ibu tolonglah”
“baiklah untuk yang berulang tahun”

Ibu berjalan kearah ku lalu mencium kening ku.

“sepertinya ibu kenal wangi ini”

Dia menunjuk kening ku , aku hanya bisa tersenyum seperti anak kecil. Aku naik kekasur bersama ibu disamping ku , dia memakai piyama ku. Aku bersyukur masih menyimpan piyama yang anita belikan namun kebesaran.

“kau perlu dongeng sebelum tidur?”
“please”
“ehemm, Ini cerita tentang seorang induk ayam yang mencari anaknya”

Aku menatapnya penuh kegelian, ini sepertinya seru.

“suatu hari seorang induk ayam sibuk mencari makan, dia mencari makan untuk seekor kucing liar yang berkuasa disana. Hey kau induk ayam pergi lah carikan aku makanan atau aku akan memakan anak mu. Karna ketakutan dia mencari makan untuk sikucing. Karna ia tak mau anaknya lelah, maka ia meninggalkan anaknya di kandang. Namun tanpa diduga si anak ayam pergi mencari makanan sendiri, ia berjalan terus berjalan sampai ia lupa jalan pulang. Anak ayam bertemu peternak di sebrang sungai. Ia dirawat dengan kasih sayang oleh si peternak. Tapi dia ingin pulang , dia rindu ibunya. Sang induk pun hanya bisa menangis , dimana anak ku , dimana anak ku serunya. Lalu dia bertemu seekor bebek yang tau dimana anak ayam itu. Karna si induk ayam terus diawasi kucing liar dia pun mengatur strategi dengan sibebek. Hey kucing , kata si bebek. Bisakah aku pergi dengan ayam kesebrang sungai, katanya disana ada ikan-ikan segar nanti akan ku bawakan untuk mu. tanpa fikir panjang si kucing pun mengizinkan. Akhirnya dengan terburu-buru si ayam & bebek pergi menyusul anak ayam itu. Mereka pun bertemu, berpelukan & bahagia. Kini anak ayam itu tak sendirian lagi”

Sepertinya aku kenal cerita itu , aku mulai menutup mata ku. ibu mencium kening ku

“sejauh apapun kita terpisah, aku bisa merasakan mu baik-baik saja sayang”

Ya bu aku tau , aku mengerti. Kau menceritakan kisah mu pada ku, terima kasih kau terus mendoakan ku bu. Aku menyayangi mu. sangat menyayangi mu bu...


to be continued...
***
Atau mau baca cerpen ini versi pdf ?? KLIK DISINI

Komentar