"dewi"
siapa dia , dia tau nama ku . Suaranya bgitu jauh dan lirih , sepertinya aku mengenal suara itu , itu ibu ku !
"ibu"
"ya nak ini ibu,"
"ibu"
"maafkan ibu dewi, ibu mengawatirkan mu"
aku seperti tak bisa bicara lagi , padahal di otak ku penuh dengan pertanyaan ! ibu , ibu ku.
"dimana kamu sayang , ibu ingin menyusul mu"
"aku di bandung bu, ibu baik-baik saja ?"
"tak usah memikirkan ibu"
"aku merindukan mu bu"
"ya sayang ibu juga ,"
tiba-tiba telephone terputus . Ibu ,ada apa dengan ibu ku ? apa yang pria tua itu lakukan pada ibu ku ? aku harus bagaimana , feeling ku sungguh kacau ! aku tak bisa tenang. aku harus tau ibu ku baik-baik saja . apa aku harus menelephone abu ? jam berapa ini ? oh tuhan jam 2 pagi . tapi aku tak punya pilihan , aku butuh dia sekarang . ku tekan tuts hp ku dan tersambung ,
"hai dewi , emm ada apa"
aku tau ia menguap ,
"ibu"
aku tak bisa menahan air mata ku ,
"dewi , are u oke?"
"ibu menelephone ku , dia menanyakan aku dimana . nada suaranya terlihat ketakutan . aku tak tenang abu , sungguh"
"ibu mu? tenang sayang atur nafas mu"
"mana bisa aku tenang abu , ibu ku tersiksa"
"aku tau , tapi kau perlu istirahat . kita bisa bicarakan pagi ini aku janji"
"aku tak bisa abu"
"dewi ini pagi buta"
"aku tau , aku menelephone mu karna aku panik. maaf kalau aku mengganggu mu"
"dewi bukan...."
kenapa ia bisa begitu menjengkelkan ? aku tak bisa tenang , aku kembali menelephone nomer itu dan tidak aktif . apa yg harus aku lakukan ? aku keluar, mungkin aku butuh teh . ini sabtu pagi buta , aku harus meminta tolong pada siapa ? anita , dia bahkan tak tau siapa ibu ku . hanya abu, tp kenapa dia begitu menyebalkan . aku butuh dia sekarang !
"dew ngapain ?"
"uhh nit bikin kaget"
"awas aku mau pipis"
bisa kah dia tidur tanpa maskernya ? ini ke23 kalinya aku terkejut melihat dia bangun tidur masih menggunakan maskernya
"ahh lega , kamu kok bangun dew?"
"emmmm aku haus"
"teh ? kamu ga mimpi buruk kan ?"
"engga , sana tidur lagi"
"ide yg bagus"
dia melenggang ke kamarnya tanpa menutup pintu , aku rasa ia terlalu malas untuk itu ! aku duduk diruang tamu , aku terus menelephone nomer itu, tetap saja tidak aktif , sial ! tok tok tok... haah siapa itu ? sepagi ini bertamu ? aku membiarkan bunyi itu terdengar lagi . lalu Hp ku berdering , abu ?
"dewi aku tau kamu belum tidur . tolong biarkan aku masuk , aku di depan".
aku langsung menekan tombol off dan bergegas membuka pintu
"abu kamu disini"
"aku benci kamu menutup telephone sebelum kamu menjelaskan semuanya ."
"maaf , aku cuma"
dia menarik ku dan aku di pelukannya , hangat !
"ayo , aku punya sesuatu agar kamu tenang. dimana dapurnya ?"
aku melepas pelukannya dan berjalan kedapur , dia menarik kursi agar aku bisa duduk
"coklat ?"
"ya please"
"oke ceritakan apa yg terjadi "
ku lihat dia membuka 2 shaset coklat bubuk , lalu menuangkan air panas & menaruhnya di depan ku . wanginya membuat ku tenang ! wangi abu ku , bukan coklatnya .
" jam 2 ibu ku menelephone, dia menanyakan aku dimana dan ingin menyusul ku"
"pelan-pelan kamu harus tenang"
" lalu telephonnya mati dan aku hanya mendegar suara laki-laki berteriak kasar memanggil nama ibu ku"
"ayah mu"
dia bukan ayah ku !
"sayang , aku yakin ibu mu kuat . sama seperti mu ! tenang lah , aku akan membantu mu!"
"dewi kamu belum tidur? whaaaaattt ngapain dia disini ?"
teriakan anita memekakkan telinga ku
"please ini pagi buta ,jangan teriak-teriak aku yang memintanya disini"
abu menunjuk aku dengan telunjuknya , anita bisa kah kau lbh konyol lg ?
"OMG, maaf"
Ia berlari ketoilet membuat abu terkekeh ,
“apa dia slalu begitu dewi?”
“ya begitu lah , dia membuat ku jantungan!”
Aku tak bisa menahan tawa ku , aku tertawa bersama abu didepan ku.
“aku mendengar kalian”
Terdengar suara anita dari dalam toilet, aku melirik abu dan kami kembali tertawa
“lebih baik ?”
Ia mengusap punggung jari ku,
“ya lebih baik , kamu mau pulang ?”
“jam berapa ini sayang ?”
Ku tengok jam di dinding ruang tv , wow jam 5 pagi .
“kamu mau joging ?”
“abu aku masih belum tenang”
“aku tau , tapi kita harus punya sabtu pagi yang indah dewi”
Ya benar , aku merasakan 1 minggu penuh dengan luapan emosi. Mungkin aku butuh keluar rumah , ini pasti pagi yang segar .
“oke , tapi bagaimana ibu ku”
“aku janji aku akan membawa ibu mu”
Dia menunduk dan mencium jari ku 1 persatu, oh abu kau manis sekali.
“deww ikuttt”
“hem kemana?”
“joging”
Anita berlari ditempat sambil memohon , dan sekarang dia sudah membersihkan maskernya.
“pleaseee”
Aku melirik abu dan dia mengangguk.
“Bisa aku keluar untuk menelephone?”
“kamu bawa skets ?”
“ada di mobil”
Dia berputar ke bangku ku lalu mencium rambut ku. Ku lihat anita tampak mengaga memberi tatapan menggoda
“tidak , hentikan. Sana ganti baju mu”
Aku bergegas kekamar ku , menyikat gigi. Ganti baju ku dan merapikan rambut ku ! aku menarik kotak sepatu , berapa lama aku tak berolah raga ? ini tampak berdebu .
“dew ayo”
“ya sebentar”
Aku keluar kamar dan dimana abu ?
“abu dimana ?”
“mungkin di luar”
Anita memberi ku handuk kecil & berjalan kepintu, aku pun mengikutinya.
“ready?”
Aku menarik nafas panjang & menggangguk menerima uluran tangan abu. Ini dingin, sangat dingin . Udara pagi ini menusuk ku !
“Titoooo , kamu lari juga?”
“hai nit , eh iya nih di ajak pak abu”
Tito ? apa yang dia lakukan disini ? aku melirik ke abu
“dia ikut dengan kita , dan aku rasa tito menyukai anita”
Aku terkejut , mata ku terbelalak. Tito suka anita ? ini berita bagus ! kami mulai berlari menyusuri jalan Ir. H. Juanda dago . Ini jam 5.30 pagi , relatif sepi dengan mobil. Sambil berlari abu memasang ear phonenya. Ia sesekali melirik & tersenyum pada ku. Kulihat anita tertawa dengan tito didepan , mereka terlihat nyaman 1 sama lain. aku sampai di taman cikapayang, ramai ! banyak sekali komunitas tertentu yang memenuhi taman ini. hemh aku lapar & aku berkeringat. Aku ingin pulang, aku ingin memasak untuknya. Ya ide yang bagus .
“abu , bisa kita pulang?”
“kita baru sampai , kamu cape ?”
“engga , aku mau masak”
“masak ?”
“aku bisa abu!”
“bercanda sayang, oke kita putar arah dan berangkat”
Abu memutar pundak ku membuat aku tertawa , aku bukan anak kecil . aku menghampiri anita yang asik berbincang dengan tito
“nit aku mau pulang, kamu mau ikut ?”
Ia melirik kearah tito dan menggelengkan kepalanya , aku mengerti sekarang
“bye , oh ya jaga anita ya tito”
“siap dijaga dari gangguan laki-laki tak bertanggung jawab”
“bukan itu , maksud ku jaga anita dari makanan. Dia lagi diet loh”
Aku mengedipkan sebelah mata ku ke anita & tito terlihat menahan tawa nya. Kulihat anita cemberut dan memberi tatapan awas-kau-ya.
“ayo sayang”
Abu menarik ku, ia memberikan ku minum yang ada di lengannya, apa yang ada di mobil nya ? mungkin aku perlu cek. Akhirnya sampai juga dirumah , aku membuka pintu dan membiarkan abu masuk. Aku melepas sepatu ku dan berjalan ke kulkas. Apa yang miss anita sisakan untuk pagi ini ? telur , brokoli & susu mungkin cocok ! ku lihat abu pergi keluar , mau kemana dia ? aku mengambil 2 butir telur dan mengocoknya , ku berikan potongan brokoli lalu memanaskan wajan .
“tunggu sayang”
Ia menyalakan handycam & mengarahkannya pada ku. Aku mengerti , dia ingin aku memasak di depan kameranya ! baiklah koki dewi akan beraksi. Aku menuangkan adonan telur lalu menaburkan merica & garam. Ku kecilkan apinya lalu ku ambil susu,
“hangat atau dingin?”
“dingin”
Ku taruh 2 gelas susu di meja & kembali fokus ke omelet telur ku, wangi margarin mengisi ruangan dapur.
“hemmm sepertinya enak”
“pasti”
Aku menengok dan dia tersenyum, senyum yang indah abu ku. Aku mengangkat omelet ku lalu menyajikannya di meja. Hemh harumm... dia menarik tangan ku saat aku duduk & menutup matanya. Aku tau dia berdoa ,
“emmmm”
Itu penilaian awalnya pada masakan ku.
“ini enak dewi ,bukannya kamu alergi telur. Tapi kenapa omelet buatan mu enak?”
“feeling”
Aku mengangkat bahu ku, aku mengambil 1 lembar roti gandum juga selai coklat , aku tak suka telur dan dia ingat itu. Aku tersenyum memeluk diri ku sendiri, dia menghabiskan potongan omelet terakhirnya lalu tersenyum kepada ku dengan mulut penuhnya.
“kamu tau , brokoli jadi lebih enak saat kau yang memasaknya”
“ya sekarang kau percaya?”
“aku selalu percaya sayang, terima kasih untuk sarapan nya tuan putri”
Dia selalu membuat ku merona. Abu ku kau manis sekali , bila tanpa mu mungkin aku dapat sabtu yang gelisah. Entahlah aku lebih merasa tenang seberat apapun masalah ku. Mungkin karna cinta , ya karna cinta lah dia ada disini.
to be continued...
***
baca juga yang lainnya
Atau mau baca cerpen ini versi pdf ?? KLIK DISINI
siapa dia , dia tau nama ku . Suaranya bgitu jauh dan lirih , sepertinya aku mengenal suara itu , itu ibu ku !
"ibu"
"ya nak ini ibu,"
"ibu"
"maafkan ibu dewi, ibu mengawatirkan mu"
aku seperti tak bisa bicara lagi , padahal di otak ku penuh dengan pertanyaan ! ibu , ibu ku.
"dimana kamu sayang , ibu ingin menyusul mu"
"aku di bandung bu, ibu baik-baik saja ?"
"tak usah memikirkan ibu"
"aku merindukan mu bu"
"ya sayang ibu juga ,"
tiba-tiba telephone terputus . Ibu ,ada apa dengan ibu ku ? apa yang pria tua itu lakukan pada ibu ku ? aku harus bagaimana , feeling ku sungguh kacau ! aku tak bisa tenang. aku harus tau ibu ku baik-baik saja . apa aku harus menelephone abu ? jam berapa ini ? oh tuhan jam 2 pagi . tapi aku tak punya pilihan , aku butuh dia sekarang . ku tekan tuts hp ku dan tersambung ,
"hai dewi , emm ada apa"
aku tau ia menguap ,
"ibu"
aku tak bisa menahan air mata ku ,
"dewi , are u oke?"
"ibu menelephone ku , dia menanyakan aku dimana . nada suaranya terlihat ketakutan . aku tak tenang abu , sungguh"
"ibu mu? tenang sayang atur nafas mu"
"mana bisa aku tenang abu , ibu ku tersiksa"
"aku tau , tapi kau perlu istirahat . kita bisa bicarakan pagi ini aku janji"
"aku tak bisa abu"
"dewi ini pagi buta"
"aku tau , aku menelephone mu karna aku panik. maaf kalau aku mengganggu mu"
"dewi bukan...."
kenapa ia bisa begitu menjengkelkan ? aku tak bisa tenang , aku kembali menelephone nomer itu dan tidak aktif . apa yg harus aku lakukan ? aku keluar, mungkin aku butuh teh . ini sabtu pagi buta , aku harus meminta tolong pada siapa ? anita , dia bahkan tak tau siapa ibu ku . hanya abu, tp kenapa dia begitu menyebalkan . aku butuh dia sekarang !
"dew ngapain ?"
"uhh nit bikin kaget"
"awas aku mau pipis"
bisa kah dia tidur tanpa maskernya ? ini ke23 kalinya aku terkejut melihat dia bangun tidur masih menggunakan maskernya
"ahh lega , kamu kok bangun dew?"
"emmmm aku haus"
"teh ? kamu ga mimpi buruk kan ?"
"engga , sana tidur lagi"
"ide yg bagus"
dia melenggang ke kamarnya tanpa menutup pintu , aku rasa ia terlalu malas untuk itu ! aku duduk diruang tamu , aku terus menelephone nomer itu, tetap saja tidak aktif , sial ! tok tok tok... haah siapa itu ? sepagi ini bertamu ? aku membiarkan bunyi itu terdengar lagi . lalu Hp ku berdering , abu ?
"dewi aku tau kamu belum tidur . tolong biarkan aku masuk , aku di depan".
aku langsung menekan tombol off dan bergegas membuka pintu
"abu kamu disini"
"aku benci kamu menutup telephone sebelum kamu menjelaskan semuanya ."
"maaf , aku cuma"
dia menarik ku dan aku di pelukannya , hangat !
"ayo , aku punya sesuatu agar kamu tenang. dimana dapurnya ?"
aku melepas pelukannya dan berjalan kedapur , dia menarik kursi agar aku bisa duduk
"coklat ?"
"ya please"
"oke ceritakan apa yg terjadi "
ku lihat dia membuka 2 shaset coklat bubuk , lalu menuangkan air panas & menaruhnya di depan ku . wanginya membuat ku tenang ! wangi abu ku , bukan coklatnya .
" jam 2 ibu ku menelephone, dia menanyakan aku dimana dan ingin menyusul ku"
"pelan-pelan kamu harus tenang"
" lalu telephonnya mati dan aku hanya mendegar suara laki-laki berteriak kasar memanggil nama ibu ku"
"ayah mu"
dia bukan ayah ku !
"sayang , aku yakin ibu mu kuat . sama seperti mu ! tenang lah , aku akan membantu mu!"
"dewi kamu belum tidur? whaaaaattt ngapain dia disini ?"
teriakan anita memekakkan telinga ku
"please ini pagi buta ,jangan teriak-teriak aku yang memintanya disini"
abu menunjuk aku dengan telunjuknya , anita bisa kah kau lbh konyol lg ?
"OMG, maaf"
Ia berlari ketoilet membuat abu terkekeh ,
“apa dia slalu begitu dewi?”
“ya begitu lah , dia membuat ku jantungan!”
Aku tak bisa menahan tawa ku , aku tertawa bersama abu didepan ku.
“aku mendengar kalian”
Terdengar suara anita dari dalam toilet, aku melirik abu dan kami kembali tertawa
“lebih baik ?”
Ia mengusap punggung jari ku,
“ya lebih baik , kamu mau pulang ?”
“jam berapa ini sayang ?”
Ku tengok jam di dinding ruang tv , wow jam 5 pagi .
“kamu mau joging ?”
“abu aku masih belum tenang”
“aku tau , tapi kita harus punya sabtu pagi yang indah dewi”
Ya benar , aku merasakan 1 minggu penuh dengan luapan emosi. Mungkin aku butuh keluar rumah , ini pasti pagi yang segar .
“oke , tapi bagaimana ibu ku”
“aku janji aku akan membawa ibu mu”
Dia menunduk dan mencium jari ku 1 persatu, oh abu kau manis sekali.
“deww ikuttt”
“hem kemana?”
“joging”
Anita berlari ditempat sambil memohon , dan sekarang dia sudah membersihkan maskernya.
“pleaseee”
Aku melirik abu dan dia mengangguk.
“Bisa aku keluar untuk menelephone?”
“kamu bawa skets ?”
“ada di mobil”
Dia berputar ke bangku ku lalu mencium rambut ku. Ku lihat anita tampak mengaga memberi tatapan menggoda
“tidak , hentikan. Sana ganti baju mu”
Aku bergegas kekamar ku , menyikat gigi. Ganti baju ku dan merapikan rambut ku ! aku menarik kotak sepatu , berapa lama aku tak berolah raga ? ini tampak berdebu .
“dew ayo”
“ya sebentar”
Aku keluar kamar dan dimana abu ?
“abu dimana ?”
“mungkin di luar”
Anita memberi ku handuk kecil & berjalan kepintu, aku pun mengikutinya.
“ready?”
Aku menarik nafas panjang & menggangguk menerima uluran tangan abu. Ini dingin, sangat dingin . Udara pagi ini menusuk ku !
“Titoooo , kamu lari juga?”
“hai nit , eh iya nih di ajak pak abu”
Tito ? apa yang dia lakukan disini ? aku melirik ke abu
“dia ikut dengan kita , dan aku rasa tito menyukai anita”
Aku terkejut , mata ku terbelalak. Tito suka anita ? ini berita bagus ! kami mulai berlari menyusuri jalan Ir. H. Juanda dago . Ini jam 5.30 pagi , relatif sepi dengan mobil. Sambil berlari abu memasang ear phonenya. Ia sesekali melirik & tersenyum pada ku. Kulihat anita tertawa dengan tito didepan , mereka terlihat nyaman 1 sama lain. aku sampai di taman cikapayang, ramai ! banyak sekali komunitas tertentu yang memenuhi taman ini. hemh aku lapar & aku berkeringat. Aku ingin pulang, aku ingin memasak untuknya. Ya ide yang bagus .
“abu , bisa kita pulang?”
“kita baru sampai , kamu cape ?”
“engga , aku mau masak”
“masak ?”
“aku bisa abu!”
“bercanda sayang, oke kita putar arah dan berangkat”
Abu memutar pundak ku membuat aku tertawa , aku bukan anak kecil . aku menghampiri anita yang asik berbincang dengan tito
“nit aku mau pulang, kamu mau ikut ?”
Ia melirik kearah tito dan menggelengkan kepalanya , aku mengerti sekarang
“bye , oh ya jaga anita ya tito”
“siap dijaga dari gangguan laki-laki tak bertanggung jawab”
“bukan itu , maksud ku jaga anita dari makanan. Dia lagi diet loh”
Aku mengedipkan sebelah mata ku ke anita & tito terlihat menahan tawa nya. Kulihat anita cemberut dan memberi tatapan awas-kau-ya.
“ayo sayang”
Abu menarik ku, ia memberikan ku minum yang ada di lengannya, apa yang ada di mobil nya ? mungkin aku perlu cek. Akhirnya sampai juga dirumah , aku membuka pintu dan membiarkan abu masuk. Aku melepas sepatu ku dan berjalan ke kulkas. Apa yang miss anita sisakan untuk pagi ini ? telur , brokoli & susu mungkin cocok ! ku lihat abu pergi keluar , mau kemana dia ? aku mengambil 2 butir telur dan mengocoknya , ku berikan potongan brokoli lalu memanaskan wajan .
“tunggu sayang”
Ia menyalakan handycam & mengarahkannya pada ku. Aku mengerti , dia ingin aku memasak di depan kameranya ! baiklah koki dewi akan beraksi. Aku menuangkan adonan telur lalu menaburkan merica & garam. Ku kecilkan apinya lalu ku ambil susu,
“hangat atau dingin?”
“dingin”
Ku taruh 2 gelas susu di meja & kembali fokus ke omelet telur ku, wangi margarin mengisi ruangan dapur.
“hemmm sepertinya enak”
“pasti”
Aku menengok dan dia tersenyum, senyum yang indah abu ku. Aku mengangkat omelet ku lalu menyajikannya di meja. Hemh harumm... dia menarik tangan ku saat aku duduk & menutup matanya. Aku tau dia berdoa ,
“emmmm”
Itu penilaian awalnya pada masakan ku.
“ini enak dewi ,bukannya kamu alergi telur. Tapi kenapa omelet buatan mu enak?”
“feeling”
Aku mengangkat bahu ku, aku mengambil 1 lembar roti gandum juga selai coklat , aku tak suka telur dan dia ingat itu. Aku tersenyum memeluk diri ku sendiri, dia menghabiskan potongan omelet terakhirnya lalu tersenyum kepada ku dengan mulut penuhnya.
“kamu tau , brokoli jadi lebih enak saat kau yang memasaknya”
“ya sekarang kau percaya?”
“aku selalu percaya sayang, terima kasih untuk sarapan nya tuan putri”
Dia selalu membuat ku merona. Abu ku kau manis sekali , bila tanpa mu mungkin aku dapat sabtu yang gelisah. Entahlah aku lebih merasa tenang seberat apapun masalah ku. Mungkin karna cinta , ya karna cinta lah dia ada disini.
to be continued...
***
baca juga yang lainnya
Komentar
Posting Komentar